Wisata Alam yang Menawan dan Mempesona di Ende, yang berada di kepulauan flores. Ende merupakan Kabupaten di kepulauan flores yang mempunyai beraneka ragam keindahan alam yang sangat mempesona maka tidak salah jika banyak dari para wisatan yang datang atau berkunjung ke Ende.
1. Danau Kelimutu
Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah menjajal trekking ke Danau Kelimutu namun sebagian mungkin masih bermimpi untuk mengunjunginya. Danau yang memiliki tiga warna ini teletak di puncak Taman Nasional Kelimutu.
2. Agro wisata waturaka
Berlokasi di Desa Waturaka Kecamatan Kelimutu dengan jarak kurang lebih 54 km dari Kota Ende yang dapat ditempuh dengan 2 jam perjalanan, Waturaka merupakan salah satu dari 24 komunitas adat suku Lio yang menjadi penyangga Kawasan Taman Nasional Kelimutu. Iklim dan keadaan alam yang sejuk dan tanahnya yang subur memberikan peluang bagi penduduk lokal untuk berusaha dalam bidang pertanian/ agraris dengan tanaman lokal yang unik dan bernilai ekonomis. Perkebunan rakyat yang ditanami berbagai tanaman seperti: tomat, lombok/ cabai, wortel, sayur-sayuran dan kentang merupakan sisi lain yang bisa disaksikan saat menuju dan kembali dari Danau Kelimutu. Keberadaan lokasi perkebunan agrowisata Waturaka selain sebagai sumber penghasilan masyarakat dapat juga menjadi salah satu faktor yang diperhitungkan dalam memperkuat image dan memperkaya daya tarik Kawasan Wisata Kelimutu.
3. Air terjun kedebodu
Terletak di desa Kedebodu, Kecamatan Ende Timur, kira-kira 13 km dari pusat Kota atau 5 km dari terminal Roworeke dengan waktu tempuh 20 menit terdapat sebuah panorama alam air terjun yang menakjubkan. Letaknya yang relatif dekat dengan Kota Ende menjadikan obyek ini sebagai alternatif pilihan bagi warga kota untuk mengisi waktu libur singkat sambil berekreasi. Karena jarak yang tidak jauh dari Kota Ende dan waktu tempuh yang singkat tentunya tidak banyak membutuhkan waktu dan biaya. Air terjun dengan ketinggian ± 35 meter ini, menawarkan sebuah pesona yang naturalis/alamiah karena lokasi dan alamnya yang masih asli. Menuju lokasi Air Terjun Kedebodu kita dapat menggunakan fasilitas transportasi umum baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Sebuah kekuatan yang bersumber dari suatu perbedaan.
4. Air terjun murundao
Terletak di Desa Koanara, Kecamatan Kelimutu , kira-kira 60 km dari pusat Kota Ende atau 400 meter dari Moni dengan waktu tempuh 15 menit terdapat sebuah panorama alam air terjun yang menakjubkan. Letaknya yang relatif dekat dengan Danau Tiga Warna Kelimutu menjadikan obyek ini sebagai alternatif pilihan bagi wisatawan untuk mengisi waktu libur singkat sambil berekreasi. Air terjun dengan ketinggian ± 15 meter ini, menawarkan sebuah pesona yang naturalis/alamiah karena lokasi dan alamnya yang masih asli. Menuju lokasi Air Terjun Murundao kita dapat menggunakan fasilitas transportasi umum baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dan dari jalan raya ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 200 meter. Sebuah kekuatan yang bersumber dari alam.
5. Bekas benteng Portugis
Pulau Ende adalah salah satu wilayah kecamatan dari Kabupaten Ende yang dipisahkan oleh laut. Untuk mencapai Pulau Ende kita dapat menggunakan sarana fasilitas transportasi laut berupa perahu motor dengan tarif Rp. 5.000/orang dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan tergantung cuaca/keadaan alam. Di Pulau Ende terdapat salah satu peninggalan bersejarah bekas Benteng Portugis. Walaupun untuk saat ini yang nampak hanyalah puing-puing reruntuhan yang diselimuti akar pohon beringin namun ini tetap menjadi sesuatu yang membuktikan adanya interaksi antar bangsa (dalam arti negative) yang terjadi pada masa lalu. Dari sini bisa ditelusuri adanya keterkaitan dengan bekas-bekas peninggalan Portugis pada kelompok masyarakat pesisir di daerah lain di tempat tersebut.
6. Bumi Perkemahan sokolo'o
Bumi perkemahan terletak di Desa Wologai Tengah Kecamatan Detusoko berjarak sekitar 40 km dari kota Ende dan 5 km dari kecamatan Detusoko . Dilokasi ini pernah dijadikan tempat Pelaksanaan Jambore Pramuka Tingkat Propinsi.Sarana dan fasilitas yang tersedia juda disekitar lokasi perkemahan tersedia tempat pemancingan. Merupakan tempat yang ideal bagi pengunjung yang ingin menyalurkan hobynya memancing sambil menikmati keindahan alamnya dan berkemah bersama keluarga atau teman-teman.
7. Kampung Wologai
Kampung adat Wologai terletak di desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko kira-kira 40 km arah timur kota Ende. Kampung ini merupakan salah satu dari 24 komunitas Adat Suku Lio yang berada di sekitar Taman Nasional Kelimutu, dengan budayanya yang luhur, dan sangat kental dengan perilaku agraris, religius, sekaligus magis dengan kedekatannya yang kuat pada alam.
8. Kampung koanara
Kampung adat Koanara Moni berada dalam wilayah administrasi kecamatan kelimutu, yang merupakan kecamatan pemekaran dari kecamatan wolowaru dan terletak di kaki gunung kelimutu. Desa koanara sejak berpuluh tahun telah menjadi tempat persinggahan bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
9. Rumah Pengasingan Bung Karno
Sebuah Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda tertanggal 28 Desember 1933 membuat Bung Karno yang saat itu berusia 35 tahun harus menjalani hukuman pembuangan sebagai tahanan politik di Ende.
Di rumah pengasingan ini, Sang Proklamator bersama istrinya Inggit Ganarsih, mertuanya Ibu Amsih, dan dua anak angkatnya Ratna dan Kartika, menghabiskan waktu mereka sebagai tahanan politik. Sempatkan waktu Anda untuk mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno selama berkunjung ke Ende. Rumah beratap seng ini berada di daerah Nggobe tepatnya di Jalan Perwira, Ende, Nusa Tenggara Timur.
10. Panorama Moni
Salah satu keindahan yang ditawarkan adalah Danau Kelimutu. Danau ini memiliki warna air yang dapat berubah setiap waktu. Wisatawan dari seluruh belahan dunia rela menyebrangi luasnya lautan hanya untuk menyaksikan fenomena alam ini. Sebelum memulai perjalanan menuju Kelimutu di pagi hari, baiknya Anda bermalam di Moni. Moni juga merupakan salah satu pesona ntt yang banyak di kunjungi oleh para wisatawan lokal maupun asing.
Sebelum memulai perjalanan menuju Kelimutu di pagi hari, baiknya Anda bermalam di Moni. Begitu jalan menuju Moni tak henti menanjak dimulai dari Wolowaru, pemandangan dari seberang bukit menunjukan denyut kehidupan dimana beberapa petani sibuk mengurus sawah mereka. Di persimpangan jalan, Anda bisa menjumpai kumpulan tukang ojek di depan hotel berlantai empat bernama Flores Sare. Dari sana, desa kecil yang bernama Moni jaraknya sekitar 52 kilometer dari Ende siap menyambut Anda.
11. Taman Renungan Pancasila
Sebatang pohon Sukun dengan lima cabang, terletak kira-kira 150 meter dari pantai Ende dan sebelah barat Lapangan Pancasila merupakan tempat dimana Bung Karno setiap sore, selepas sholat Azhar menghabiskan waktu untuk duduk merenung dalam keheningan malam.
Pohon sukun yang menjadi naungan Bung Karno saat itu telah tumbang di tahun 60-an karena termakan usia dan sekarang adalah pohon kedua yang ditanam kembali sebagai duplikat untuk mengenang tempat Bung Karno merenungkan Dasar Negara dan pohon ini tumbuh subur dengan lima cabang yang diyakini oleh masyarakat Ende sebagai perwujudan ke-lima sila dari Pancasila.
12. Kampung nggela
Nggela, sebuah perkampungan adat yang magis dan alami di Kecamatan Wolojita yang terbangun dari 9 (sembilan) buah rumah adat (Sa’o Benga Dero, Sa’o Mberi Dala, Sa’o Ame Nggape, Sa’o Tani Mo’i, Sa’o Siga Bata, Sa’o Benga, Sa’o Labo, Sa’o Tua dan Sa’o Siga) dengan fungsi, peranan dan kekhasannya masing-masing.
Nggela juga terkenal dengan kerajinan tenun ikat. Ada beberapa kelompok pengrajin tenun ikat yang tetap eksis dengan berbagai motif tenunan yang khas dan menarik. Diantaranya Lawo Butu yang merupakan sejenis sarung/lawo sebagai kostum para penari Mure; yakni tarian khas Nggela yang merupakan tarian sakral sebagai symbol penghormatan kepada wujud yang tertinggi (Du’a sai tana goka, NggaE sai watu dogu). Tarian tersebut dipentaskan pada kesempatan tertentu oleh para penari/gadis-gadis dari turunan kaum bangsawan/ mosalaki.
13. Kampung adat Jopu
Walaupun rumah adat Sao Ata Mosa Lakitana yang tersisa di Kampung Adat Jopu hanya satu (karena kebakaran), kalian akan terkesima dengan cerita adat yang dibawakan oleh Mama Maria. Menjadi satu-satunya orang yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris, Mama Maria dikenal oleh seluruh wisatawan yang datang ke Kampung Adat Todo. Beliau mampu menjelaskan secara detil makna dari setiap benda dan guratan yang ada di rumah adat tersebut.13. Kampung adat Jopu
14. Museum Tenun Ikat
Kita sama-sama tahu bahwa Nusa Tenggara Timur terkenal sekali dengan kain tenun ikatnya. Di Ende kalian bisa belajar tentang pola tenun dan belajar asal dari tiap-tiap warna dan arti tiap motif di kain tenun.
15. Pantai Ria dan Pantai Ende
Kalau ditanya, tempat paling gaul se-Ende, ya Pantai Ria. Kita bisa duduk santai di tepi pantai, menikmati es kelapa muda dan teduhnya Laut Sawu. Di Sepanjang Pantai Ria terdapat banyak pondokan untuk bersantai yang juga menjajakan berbagai jenis makanan olahan laut.