Budaya Bemo kupang NTT

Orang Kupang lebih suka menyebut angkot mereka “Bemo”. Namun jangan salah, Bemo di Kupang beroda empat, tidak seperti bemo ditempat lain yang beroda tiga. Berbeda dengan tempat lain, Bemo di Kupang selalu full musik. Jangan heran jika musik terbaru selalu mengiringi perjalanan orang kupang.

Waktu saya bersekolah di bangku smp dan sma kalau pergi sekolah biasanya ,pilih- pilih bemo nya harus bagus dan full musik kalau tidak ( sonde bagus) bahasa kupangnya maka saya dan teman- teman sekolah tidak akan naik bemo tersebut. Kalau mengingat masa itu terasa lucu..juga ...

Sekilas, sepertinya mobil yang digunakan sebagai Bemo sekelas dengan mobil-mobil keluarga semacam Suzuki Super Carry dan Daihatsu Zebra. Sekitar 15 orang dapat diangkut mobil ini.


Setiap bemo memiliki jalurnya masing-masing. Semuanya dibedakan dengan angka dan warna. Lain di Jogja, lain pula di Kupang. Jika di Jogja orang naik Kopata jalur 7, maka di Kupang orang naik Bemo lampu 7. Lampu adalah sebutan orang Kupang untuk menandai jalur yang dilalui Bemo.

Bemo Kupang memiliki gayanya sendiri. Selain cat mobil yang cerah seperti permen, Bemo juga selalui dihiasi stiker mural. Bemo Kupang memang ramai.

Berbagai gambar menghiasi dinding Bemo. Mulai dari gambar wanita seksi sampai gambar mobil balap pasti ada. Bahkan tidak jarang kaca depan pun dipenuhi stiker. Sampai-sampai si sopir pun kesulitan melihat ke depan.

Selain stiker, Bemo Kupang juga memiliki ciri khas klakson yang aneh. Semua Bemo dipastikan sudah melakukan modifikasi terhadap klakson mereka hingga berbunyi aneh. Paling tidak, orang Kupang langsung tahu keberadaan Bemo jika mendengar klakson aneh.

Bemo Kupang memang agak unik. Berbagai hiasan mural, musik dan warna cat menjadi penanda dinamisnya kaum muda Kupang. Maklum, pengemudi Bemo biasanya adalah para pemuda.

Keramaian Bemo memiliki sisi positif tersendiri. “Biar sopir tidak mengantuk” Kata Pak Suban, salah seorang penumpang Bemo. Musik juga menjadi daya tarik untuk menarik penumpang. “Kalau tidak ada musik, orang tidak mau naik” ujarnya.

Jika musik menjadi salah satu daya tarik, maka tak heran jika Bemo yang menyetel musik terbaru yang digandrungi masyarakat selalu penuh. Contoh saja ketika sebuah angkot diserbu anak sekolah yang baru pulang hanya karena angkot tersebut memutar lagu dari Band Ungu yang sedang naik daun.

Namun Bemo selalu menjaga kebersihan. Meskipun sekilas tampak ramai dan bising dari luar, kabin Bemo selalu bersih. “Jika tidak bersih, bemo Kupang akan ditinggalkan penumpang” ujar Pak Subhan lagi.

Keunikan Bemo merupakan salah satu ciri khas kota kupang. Menjadi penanda modernisasi kota yang semakin maju. Maka bukan Kupang jika tidak ada Bemo lagi.